SKANDAL KELUARGA

by cerita bokep.... | 09.31 in |

Cerita ini merupakan sharing dari seorang teman. Kejadiannya sih udah
cukup lama. Cuman baru ingat sekarang pas ketemu orangnya jadi boleh saya
coba bagi. Cuman kagak terlalu detail sih. Hehehe...udah lupa.


Siang itu...

Vivi baru aja pulang dari sekolah. Dia lagi sebal, karena tidak seorangpun
yang menjemputnya. Padahal biasanya dia selalu ada yang menjemput, khususnya
supir keluarganya. Sudah ditelpon berkali-kali, mulai dari HP maminya, HP
supirnya, telepon rumah, tetapi tidak ada yang mengangkat. Akhirnya dia
putuskan untuk pulang naik taksi.

Sesampainya di rumah, Vivi segera masuk kedalam dan mencari supir
keluarganya. Hendak didamprat. Hehehe...Biasa. Putri tunggal selalu
judes dan manja. Dia melihat mobil yang biasa dibawa sang supir
terparkir didalam garasi. Hal itu membuat dia semakin kesal.
Dia berpikir sang supir pasti ketiduran.

Dengan emosi dia segera menuju kekamar belakang tempat supirnya
biasa beristirahat. Namun dia tidak menemukan siapapun disana.
Bahkan, pembantu-pembantunya yang lain juga kok pada "menghilang".
Setelah mencari kesana kemari tanpa hasil, Vivi akhirnya sedikit
reda emosinya. Dia lalu naik ke atas dan menuju kekamarnya.
Setelah mengganti baju seragamnya dengan pakaian yang lebih nyaman,
dia segera merebahkan tubuhnya ke ranjang.

Selama beberapa waktu, diatas ranjang Vivi cuman bisa balik kiri,
balik kanan. uh...nampaknya dia tidak bisa tertidur. Biar udara
dikamarnya cukup sejuk, ada sesuatu yang menghalanginya tertidur.
Entah kenapa dia merasa ada yang mengganjal didalam hati.

Kemudian dia mendengar suara pintu kamar ortunya dibuka. "Wah, mami dirumah
to...", demikian pikirnya. Dia lalu meloncat turun dari ranjang dan keluar
dari kamar. Vivi hendak "mengajukan" keluhan karena tidak seorangpun yang
menjemputnya dari sekolah.

Begitu dia keluar kamar, wah...dia cuman melihat sang supir keluar dari
kamar ortunya dan menuju ke tangga. Melihat ada Vivi disana, supir itu
nampak terkejut. Dengan cepat Vivi menanyakan, kenapa kok tadi dia
tidak dijemput.

Yudi, sang supir, sedikit gelagapan dengan pertanyaan itu. Intinya dia
minta maaf karena tidak bisa menjemput karena ada sedikit keperluan. Lalu
dia buru-buru pamit dan turun ke bawah. Vivi bahkan tidak sempat bertanya
untuk apa dia ada didalam kamar ortunya.

Curiga kalo Yudi mengambil sesuatu dari dalam kamar tersebut, Vivi segera
menuju kesana dan masuk kedalam. Wah, ternyata didalam ada maminya yang
sedang tertidur pulas. Vivi jadi berpikir macam2. Jangan-jangan ada sesuatu
antara maminya dengan Yudi. Dengan perasaan tegang, dia mengawasi isi
dari kamar tersebut.

Hatinya semakin gundah. Di lantai kamar nampak berserakan kaus dan rok yang
biasa dipakai maminya. Juga tergeletak sepotong bra hitam dan CD hitam. Duh.
Masa sih maminya selingkuh dengan Pak Yudi? Demikian pikirnya.

Tiba-tiba mata Vivi berkaca-kaca. Dia sungguh tidak menyangka, kalo maminya
sangat mungkin ada affair dengan Pak Yudi, supirnya sendiri. Bibirnya bergetar,
menahan tangis yang bisa meledak kapan saja.

Akhirnya, karena tidak kuat menahan perasaannya, dia segera berlari kedalam
kamarnya sendiri dan menangis sejadi-jadinya. Hatinya terasa hancur. Maminya,
yang selama ini selalu memberi nasehat tentang kesetiaan, tanggung-jawab dan
moral ternyata tak lebih dari seorang wanita yang selingkuh terhadap papinya.
Vivi merasa sangat kesal dan perasaannya remuk redam.

---

Sudah beberapa hari ini Vivi bersikap dingin kepada maminya. Jika diajak
bicara, Vivi cuman jawab seadanya, itupun dengan nada datar. Tentu sang
ibunda merasa sedih, apalagi dia tidak mengetahui alasan yang sebenarnya.

Minggu demi minggu pun berlalu. Namun rasa kesal dan dendam dihati Vivi
masih belum juga hilang. Dia lalu bertekat ingin memergoki secara langsung
saat maminya berselingkuh dengan Pak Yudi.

Akhirnya datang juga saatnya. Waktu itu, sekitar bulan November beberapa
tahun yang lalu. Sepulang dari sekolah, dia lalu mengendap-endap naik
kelantai atas dan berjalan menuju ke kamar ortunya. Jantung berdegub
semakin kencang, mendengar suara rintihan maminya dari dalam kamar.
Vivi lalu menempelkan kupingnya ke pintu kamar. Selain suara maminya,
dia juga mendengar desahan penuh nafsu dari seorang lelaki. Ya, dia
mengenali suara itu. Itu suara Pak Yudi !

GUBRAK !

Vivi membuka pintu kamar ortunya dengan keras sampai membentuk tembok
kamar bagian dalam. Dia lalu menatap tajam kearah ranjang dengan penuh
emosi.

Duh, katanya jantungnya serasa ingin copot, berdegub terlalu keras.

Dia melihat maminya sedang terlentang tanpa busana diranjang. Supirnya,
Pak Yudi sedang asyik menyetubuhinya dari atas. Mereka masih dalam posisi
berpelukan dan berciuman bibir saat Vivi tiba-tiba menyeruak masuk.

Ibunda Vivi tentu sangat kaget namun tidak bisa berbuat apa-apa. Semua
sudah terlambat. Namun Pak Yudi masih terlihat tenang, serasa tidak
terjadi apa-apa. Dia masih asyik menggoyang tubuh maminya Vivi dengan
santai, seakan memang sengaja ingin menunjukkan hal itu.

Saya tidak tahu persis apa yang terjadi dengan maminya Silvi+Pak Yudi
(karena tidak ada ceritanya). Yang pasti, setelah melihat itu,
Vivi segera kembali kedalam kamar, menangis dengan keras.

Besok paginya, saat Vivi bangun, diamelihat maminya sudah berdiri ditepi
ranjang, membelai kepalanya dengan lembut. Dengan perasaan muak, dia
membuang muka dan segera turun dari ranjang. Sambil menangis, maminya
ingin mengajaknya berbicara namun Vivi tidak menghiraukannya. Didalam
hatinya sudah tidak ada lagi yang namanya respek/hormat. Yang ada
hanyalah perasaan kesal, kecewa dan dendam.

---

"Pak Yudi, kenapa kamu affair sama mami?", tanya Vivi ketus. Saat itu,
mereka sedang didalam mobil, sepulangnya Vivi dari sekolah. Awalnya,
Pak Yudi tidak menanggapi pertanyaan anak majikannya itu. Namun,
karena terus didesak dengan nada yang ketus, akhirnya Pak Yudi
menjawab juga.

"Lha, mami kamu yang mau kok.", ujarnya enteng.
"Bohong ! Ga mungkin mami mau sama orang kayak kamu!", sahut Vivi ketus.
Pak Yudi terkekeh.

"Terserah nik. Mau percaya ya udah, ga percaya ya udah. Tapi lah wong
begitu kenyataannya.", ujar Yudi.
"Coba kamu pikir lah nik. Mana berani saya menggoda mami kamu kalo dia
nggak kasih tanda dulu."

"Maksudmu?", tanya Vivi lagi, masih dengan nada ketus.
"Ya mami kamu yang mau sama saya. Saya cuman melayani kemauan ibu saja.
Soalnya mami kamu kan ada kebutuhan, sedang bapak ngga bisa kasih.",
ujar Yudi.

"Awalnya mami kamu bilang cuman mau 'pegang2' saja. ya saya sih nurut aja
sama mami kamu. Ga tahunya kita maen beneran. Eh, Trus mami kamu
ketagihan ama saya.", ujarnya lagi, sambil tertawa ringan. "Mungkin saya
ini menarik dimata mamimu."

Yudi memang cukup ganteng. Usianya masih muda, sekitar 23 tahun.
Badannya cukup tegap dan berkulit gelap, mungkin karena dulu dia
pernah sebagai pekerja kasar seperti kuli bangunan / kuli angkut
barang di pasar induk (berjemur).

Vivi terdiam. Papinya memang jarang pulang dirumah. Suara bising
lalu-lintas samar-samar masih terdengar. Tak lama kemudian, mereka
sampai dirumah. Vivi segera masuk kedalam rumah, sedang Yudi membuka
bagasi mobil dan mengambil barang-barang bawaan Vivi dari sekolah
tadi. Cukup banyak barangnya, soalnya semuanya itu adalah untuk
keperluan bazaar di sekolah.

Setelah meletakkan tumpukan barang-barang tersebut digarasi,
Yudi menunggu Vivi diruang tamu bawah, menunggu kepastian mau disimpan
dimana peralatan masak tersebut. Setelah ditunggu selama beberapa
menit, nampaknya tidak ada tanda-tanda Vivi turun dari atas.
Tak sabar menunggu, dia lalu beranjak dari kursi dan naik keatas
menuju ke kamarnya Vivi.

Setelah pamit dan masuk kedalam kamar, Yudi melihat Vivi sedang duduk
termenung ditepi ranjang. Dia masih memakai seragam sekolahnya. Kondisi
mental Vivi saat itu sedang hancur. Dia tidak tahu lagi tentang panutan
hidup.

Yudi lalu ikutan duduk disampingnya. Entah kenapa tiba-tiba ada
keinginan dari dirinya untuk menikmati Vivi juga. Dia lalu
mengajak Vivi bercakap-cakap.

Perlahan tapi pasti, Yudi merasa "pertahahan" Vivi semakin mengendor.
Dia sudah bisa bercanda, walau masih dalam takaran yang minim.

Saya tidak tahu bagaimana ceritanya, yang pasti kemudian Yudi sudah
berhasil menciumi Vivi. Tangannya pun bergerilya, meremasi payudara
gadis cantik ini.

Yudi lalu pelan-pelan membuka kancing kemeja seragam sekolah Vivi.
Tak ada reaksi penolakan. Yudi semakin bersemangat. Setelah berhasil
melepas kemejanya, dia lalu memeluk Vivi dan menciuminya dengan penuh
nafsu. Vivi cuman diam saja sambil memejamkan mata, membiarkan
tubuhnya dijamah oleh supirnya ini.

untuk membaca lebih lanjut bisa membacanya disini
klik saja

2 komentar:

  1. Yuliati on 3 Oktober 2015 pukul 06.44

    Buat pengguna android, nih ada app buat nyari DOLLAR online secara mudah tanpa modal dan legal modal HP aja , lumayan bisa ditukerin sama STEAM gift card, gem coc , Google Play gift card, paypal, facebook giftcard, Xbox,PlaystationStore, Amazon dan ItunesGiftCard
    1. Download aplikasi Whaff Rewards di playstore
    2. Setelah ke intsall buka appnya
    3. Seteah di buka klik tombol login, login ajaa pake akun facebook kalian
    4. Abis itu ada kotak invitation code
    5. Masukan kode AY85570
    6. Setelah masukan kode diatas kalian bakal Dapet $0.3, lumayan kaan, kalian tinggal ngumpulin deh sampe 10$
    7. Cara ngumpulinnya gampang, tinggal invite orang lain atau download aplikasi yang ada di app tersebut
    8. Setiap download aplikasi kalian akan mendapat hadiah sebagai reward, hadiahnya bisa $0.17, $0.22 sampe $0.66
    9. Setiap hari kalian pun akan mendapat reward bila setelah di download aplikasi tersebut tidak di uninstall lagi lumayan kaan setiap hari Uang kalian bertambah hehehe
    10. Setelah terkumpul $10 baru deh kalian bisa tukerin ke voucher google play,
    11. Terus kalian juga bisa tukerin sama Google Play gift card, steam gift card , paypal, facebook giftcard, Xbox,PlaystationStore, Amazon dan ItunesGiftCard

    Jangan lupa share trik ini ya :)

     
  2. suka togel on 30 November 2015 pukul 06.31

    Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru

    Kumpulan Foto Bugil

    Kumpulan Video Bokep

    di www.mediacerita.info